TEORI PSIKOLOGI KEPRIBADIAN
Sejak lahirnya ilmu psikologi pada akhir abad 18,
kepribadian selalu menjadie salah satu topik bahasan yang penting. Psikologi
lahir sebagai ilmu yang berusaha memahami manusia seutuhnya, yang hanya dapat
dilakukan melalui pemahaman tentang kepribadian. Teori psikologi kepribadian
melahirkan konsep-konsep seperti dinamika pengaturan tingkahlaku, pola tingkah
laku, model tingkah laku dan perkembangan repertoir tingkahlaku, dalam rangka
mengurai kompleksitas tingkah laku manusia.
Kepribadian adalah ranah kajian psikologi; pemahaman
tingkahlaku - pikiran - perasaan - kegiatan manusia, memakai sistematik,
metoda, dan rasional psikologik. Pemahaman dengan memakai sistematik, metoda
dan rasional disiplin ilmu yang lain, seperti ilmu ekonomi, biologi, atau
sejarah, bukan teori psikologi kepribadian. Teori psikologi kepribadian
mempelajari individu secara spesifik; siapa dia, apa yang dimilikinya, dan apa
yang dikerjakannya. Kepribadian adalah bagian dari jiwa yang membangun
keberadaan manusia menjadi satu kesatuan, tidak terpecah belah dalam
fungsi-fungsi. Memahami kepribadian berarti memahami aku, diri,self atau
memahami manusia seutuhnya.
PARADIGMA PSYCHOANALITY
Teori psikoanalisis ditemukan/dikembangkan pertama kali oleh
Sigmund Freud. Banyak pakar yang kemudian ikut memakai paradigma psikoanalisis
untuk mengembangkan teori psikologi kepribadiannya sendiri, seperti C.G.Jung,
A.Adler, Anna Freud, Karen Horney, Eric Fromm, dan H.S. Sullivan. Masing-masing
teori mencoba mendeskripsi wujud dari kepribadian, bagaimana struktur, dinamika
dan perkembangan elemen-elemen pendukungnya.
Sumbangan Freud dalam teori psikologi kepribadian substansial
sekaligus kontroversial. Teori psikoanalisis, menjadi tyeori yang paling
komprehensif diantara teori kepribadian lainnya, namun juga mendapat tanggapan
yang paling banyak, baik tanggapan positif maupun negatif. Peran penting dari
krtidaksadaran beserta insting-insting seks dan agresi yang ada di dalamnya
dalam pengaturan tingkah laku, menjadi karya/temuan monumental Freud.
Sistematik yang dipake Freud dalam mendiskripsikan kepribadian menjadi tiga
pokok bahasan, yakni; Struktur kepribadian, Dinamika kepribadian, dan Perkembangan
kepribadian.
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Menurut Freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkat
kesadaran,yakni sadar (conscious), prsadar (preconscious),
dan tak-sadar (unconscious). Topografi atau peta kesadaran ini
dipakai untuk mendeskripsikan unsur cermati (awareness) dalam
setiap event mental seperti berpikir atau berfantasi. Pada tahun 1923 Freud
mengenalkan tiga model struktural yang lain, yakni id, ego, dan superego.
- Sadar (Conscious) Tingkat kesadaran yang berisi
semua hal yang kita cermati pada saat tertentu. Menurut Freud, hanya
sebagian kecil saja dari kehidupan mental (pikiran, persepsi, perasaan,dan
ingatan) yang masuk ke kesadaran (consciousness).
- Prasadar (preconscious) Disebut
juga ingatan siap (available memory), yakni tingkat
kesadaran yang menjadi jembatan antara sadar dan taksadar. Isi preconscious berasal
dari conscious dan dari unconscious.
- Taksadar (Unconscious) Adalah bagian yang paling dalam
dari struktur kesadran dan menurut Freudmerupakan bagian terpenting dari
jiwa manusia. Secara khusus Freud membuktikan bahwa ketidak sadaran
bukanlah abstraksi hipotetik tetapi itu adalah kenyataan empirik.
- The Id (Is [Latin]atau Es
[Jerman]) Id
adalah sistem kepribadian yang asli, di bawa sejak lahir. Id berhubungan
erat dengan proses fisik untuk mendapat kan enerji psiikis yang di gunakan
untuk mengoperasikan sistem dari struktur kepribadian lainnya Id
beroperasi berdasarkan perinsip kenikmatan (pleasure
principle), yaitu : berusaha memperoleh kenikmatan dan
menghindari rasa sakit.
- The Ego (Das Ich [Jerman]
) Ego
berkembang dari id agar orang mampu menengani realita; sehingga ego
beroperasi mengikuti prinsip realita (reality principle);
usaha memperoleh kepuasan yang dituntut id dengan mencegah terjadinya
tegangan baru atau menunda kenikmatan sampai ditemukan obyek yang
nyata-nyata dapat memuaskan kebutuhan.
- The Superego (Das Ueber ich
[Jerman] ) Adalah
kekuatan moral dan etik dari kepribadian, yang beroperasi memakai prinsip
idealistik (idealistic principle) sebagai lawan dari
prinsip kepuasan id dan prinsip realistik dari ego.
DINAMIKA
KEPRIBADIAN
Freud berpendapat manusia sebagai sistem
yang kompleks memakai energi untuk berbagai tujauan seperti bernafas, bergerak,
mengamati, dan mengingat. Kegiatan psikologik
juga membutuhkan energi, yang disebutnya energi psikik (psychic energy) –
energi yang ditransform dari enerji fisik melalui id beserta
insting-instingnya. Ini sesuai dengan kaidah fisika, bahwa energi tidak dapat
hilang, tetapi dapat pindah dan berubah bentuk.
- Insting
Sebagai Energi Psiki, Insting adalah perwujudan
psikologik dari kebutuhan tubuh yang menuntut pemuasan.
- Kecemasan,
kecemasan
adalah variabel penting dari hampir semua teori kepribadian. Kecemasan sebagai
dampak dari konflik yang menjadi bagian kehidupaYang tak terhindarkan, dipandang
sebagai komponen dinamika kepribadian yang utama. Kecemasan adalah fungsi ego
untuk memperingatkan individu tentang kemungkinan datangnya suatu bahaya
sehingga dapat disiapkan reaksi adaptif yang sesuai
- Mekanisme
Pertahanan (Defense Mechanism), fungsi utama
psikodinamika kecemasan adalah membantu individu menolak impuls instingtif yang
tidak dikehendaki masuk kesadaran, dan memberi kepuasan kepada impuls itu secara tidak langsung.
PERKEMBANGAN
KEPRIBADIAN
Freud adalah teoritis pertama yang
memusatkan perhatiannya kepada perkembangan kepribadian, dan menekankan
pentingya peran masa bayi dan awal anak dalam membentuk karakter seseorang. Freud
yakin bahwa struktur dasar kepribadian sudah terbentuk pada usia 5 tahun, dan
perkembangan kepribadiaan sesudah usia 5tahun sebagian besar hanya merupakan
elaborasi dari struktur dasar tadi. Anehnya, Freud jarang sekali meneliti anak
secara langsung. Dia mendasari teorinya dari analisis terhadap pasien dewasa. Teknik
psikoanalisis mengeksplorasi jiwa pasien antara lain dengan mengembalikan
mereka ke pengalaman masa kanak-kanaknya.
·
Fase
Oral (Usia 0;0 – 1;0), pada fase ini mulut merupakan
daerah pokok aktivitas dinamik atau daerah kepuasan seksual yang dipilih oleh
insting seksual.
·
Fase
Anal (usia 1;0 – 2/3;0), pada fase ini dubur merupakan
daerah pokok aktivitas dinamik, kateksis dan anti kateksis berpusat pada fungsi
eliminer (pembuangan kotoran).
·
Fase
Falis (Phallic) (usia 2/3;0 – 5/6;0), pada fase ini alat
kelamin merupakan daerah erogen terpenting dan mastrubasi menimbulkan
kenikmatan yang besar.
·
Fase
Laten (lateny) (usia 5/6;0 – 12/13;0), menurut Freud,
penurunan minat seksual itu akibat dari tidak adanya daerah erogen baru yang
dimunculkan oleh perkembangan biologis.
·
Fase
Genital (usia 12/13;0 – dewasa), fase ini dimulai dengan
perubahan biokimia dan fisiologi dalam diri remaja
Psikoanalisis berkembang luas karena masyarakat luas terbiasa memandang gangguan tingkahlaku sebagai penyakit. Pakar psikoanalisis banyak yang memiliki latar belakang profesi medik (psikiater), mereka menempatakan diri sebagai seorang terapis,dimana teknik katharsis serta free association dipandang layaknya pil ajaib untuk menyembuhkan penyakit gangguan tingkah laku itu.