Rabu, 12 Desember 2012



PSM COUNTRY UNPAD 2012


2 Desember 2012


Secillia (FIB), Laura (FIK),Impian (FEB), AL (FISIP-HI), Riris (FIB), Nanda (FTG)
Santi (FISIP-HI), Ashri (FIKOM), Aii (FIKOM), Annisa&Nurul (FAPERTA)
Eki (FIKOM), Ino (FISIP-HI), Rifky (FH), Erik (FIK), Hansen (FTG)

Senin, 19 November 2012

PARADIGMA PSIKOLOGI KEPRIBADIAN PSYCHOANALITIC



TEORI PSIKOLOGI KEPRIBADIAN
       
     Sejak lahirnya ilmu psikologi pada akhir abad 18, kepribadian selalu menjadie salah satu topik bahasan yang penting. Psikologi lahir sebagai ilmu yang berusaha memahami manusia seutuhnya, yang hanya dapat dilakukan melalui pemahaman tentang kepribadian. Teori psikologi kepribadian melahirkan konsep-konsep seperti dinamika pengaturan tingkahlaku, pola tingkah laku, model tingkah laku dan perkembangan repertoir tingkahlaku, dalam rangka mengurai kompleksitas tingkah laku manusia.
     Kepribadian adalah ranah kajian psikologi; pemahaman tingkahlaku - pikiran - perasaan - kegiatan manusia, memakai sistematik, metoda, dan rasional psikologik. Pemahaman dengan memakai sistematik, metoda dan rasional disiplin ilmu yang lain, seperti ilmu ekonomi, biologi, atau sejarah, bukan teori psikologi kepribadian. Teori psikologi kepribadian mempelajari individu secara spesifik; siapa dia, apa yang dimilikinya, dan apa yang dikerjakannya. Kepribadian adalah bagian dari jiwa yang membangun keberadaan manusia menjadi satu kesatuan, tidak terpecah belah dalam fungsi-fungsi. Memahami kepribadian berarti memahami aku, diri,self  atau memahami manusia seutuhnya.

PARADIGMA PSYCHOANALITY

    Teori psikoanalisis ditemukan/dikembangkan pertama kali oleh Sigmund Freud. Banyak pakar yang kemudian ikut memakai paradigma psikoanalisis untuk mengembangkan teori psikologi kepribadiannya sendiri, seperti C.G.Jung, A.Adler, Anna Freud, Karen Horney, Eric Fromm, dan H.S. Sullivan. Masing-masing teori mencoba mendeskripsi wujud dari kepribadian, bagaimana struktur, dinamika dan perkembangan elemen-elemen pendukungnya.
   Sumbangan Freud dalam teori psikologi kepribadian substansial sekaligus kontroversial. Teori psikoanalisis, menjadi tyeori yang paling komprehensif diantara teori kepribadian lainnya, namun juga mendapat tanggapan yang paling banyak, baik tanggapan positif maupun negatif. Peran penting dari krtidaksadaran beserta insting-insting seks dan agresi yang ada di dalamnya dalam pengaturan tingkah laku, menjadi karya/temuan monumental Freud. Sistematik yang dipake Freud dalam mendiskripsikan kepribadian menjadi tiga pokok bahasan, yakni; Struktur kepribadian, Dinamika kepribadian, dan Perkembangan kepribadian.


  PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

  Menurut Freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkat kesadaran,yakni sadar (conscious), prsadar (preconscious), dan tak-sadar (unconscious). Topografi atau peta kesadaran ini dipakai untuk mendeskripsikan unsur cermati (awareness) dalam setiap event mental seperti berpikir atau berfantasi. Pada tahun 1923 Freud mengenalkan tiga model struktural yang lain, yakni id, ego, dan superego.
  • Sadar (Conscious) Tingkat kesadaran yang berisi semua hal yang kita cermati pada saat tertentu. Menurut Freud, hanya sebagian kecil saja dari kehidupan mental (pikiran, persepsi, perasaan,dan ingatan) yang masuk ke kesadaran (consciousness).
  • Prasadar (preconscious) Disebut juga ingatan siap (available memory), yakni tingkat kesadaran yang menjadi jembatan antara sadar dan taksadar. Isi preconscious berasal dari conscious dan dari unconscious.
  • Taksadar (Unconscious) Adalah bagian yang paling dalam dari struktur kesadran dan menurut Freudmerupakan bagian terpenting dari jiwa manusia. Secara khusus Freud membuktikan bahwa ketidak sadaran bukanlah abstraksi hipotetik tetapi itu adalah kenyataan empirik. 
  • The Id (Is [Latin]atau Es [Jerman]) Id adalah sistem kepribadian yang asli, di bawa sejak lahir. Id berhubungan erat dengan proses fisik untuk mendapat kan enerji psiikis yang di gunakan untuk mengoperasikan sistem dari struktur kepribadian lainnya Id beroperasi berdasarkan perinsip kenikmatan (pleasure principle), yaitu : berusaha memperoleh kenikmatan dan menghindari rasa sakit.
  • The Ego (Das Ich [Jerman] ) Ego berkembang dari id agar orang mampu menengani realita; sehingga ego beroperasi mengikuti prinsip realita (reality principle); usaha memperoleh kepuasan yang dituntut id dengan mencegah terjadinya tegangan baru atau menunda kenikmatan sampai ditemukan obyek yang nyata-nyata dapat memuaskan kebutuhan.
  • The Superego (Das Ueber ich [Jerman] ) Adalah kekuatan moral dan etik dari kepribadian, yang beroperasi memakai prinsip idealistik (idealistic principle) sebagai lawan dari prinsip kepuasan id dan prinsip realistik dari ego.

     DINAMIKA KEPRIBADIAN
  
     Freud berpendapat manusia sebagai sistem yang kompleks memakai energi untuk berbagai tujauan      seperti bernafas, bergerak, mengamati, dan mengingat. Kegiatan  psikologik juga membutuhkan energi, yang disebutnya energi psikik (psychic energy) – energi yang ditransform dari enerji fisik melalui id beserta insting-instingnya. Ini sesuai dengan kaidah fisika, bahwa energi tidak dapat hilang, tetapi dapat pindah dan berubah bentuk.
  1.   Insting Sebagai Energi Psiki, Insting adalah perwujudan psikologik dari kebutuhan tubuh yang menuntut pemuasan.
  2.       Kecemasan, kecemasan adalah variabel penting dari hampir semua teori kepribadian. Kecemasan sebagai dampak dari konflik yang menjadi bagian kehidupaYang tak terhindarkan, dipandang sebagai komponen dinamika kepribadian yang utama. Kecemasan adalah fungsi ego untuk memperingatkan individu tentang kemungkinan datangnya suatu bahaya sehingga dapat disiapkan reaksi adaptif yang sesuai
  3.   Mekanisme Pertahanan (Defense Mechanism), fungsi utama psikodinamika kecemasan adalah membantu individu menolak impuls instingtif yang tidak dikehendaki masuk kesadaran, dan memberi kepuasan  kepada impuls itu secara tidak langsung.
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

    Freud adalah teoritis pertama yang memusatkan perhatiannya kepada perkembangan kepribadian, dan menekankan pentingya peran masa bayi dan awal anak dalam membentuk karakter seseorang. Freud yakin bahwa struktur dasar kepribadian sudah terbentuk pada usia 5 tahun, dan perkembangan kepribadiaan sesudah usia 5tahun sebagian besar hanya merupakan elaborasi dari struktur dasar tadi. Anehnya, Freud jarang sekali meneliti anak secara langsung. Dia mendasari teorinya dari analisis terhadap pasien dewasa. Teknik psikoanalisis mengeksplorasi jiwa pasien antara lain dengan mengembalikan mereka ke pengalaman masa kanak-kanaknya.

·         Fase Oral (Usia 0;0 – 1;0), pada fase ini mulut merupakan daerah pokok aktivitas dinamik atau daerah kepuasan seksual yang dipilih oleh insting seksual.
·         Fase Anal (usia 1;0 – 2/3;0), pada fase ini dubur merupakan daerah pokok aktivitas dinamik, kateksis dan anti kateksis berpusat pada fungsi eliminer (pembuangan kotoran).
·         Fase Falis (Phallic) (usia 2/3;0 – 5/6;0), pada fase ini alat kelamin merupakan daerah erogen terpenting dan mastrubasi menimbulkan kenikmatan yang besar.
·         Fase Laten (lateny) (usia 5/6;0 – 12/13;0), menurut Freud, penurunan minat seksual itu akibat dari tidak adanya daerah erogen baru yang dimunculkan oleh perkembangan biologis.
·         Fase Genital (usia 12/13;0 – dewasa), fase ini dimulai dengan perubahan biokimia dan fisiologi dalam diri remaja

      Psikoanalisis berkembang luas karena masyarakat luas terbiasa memandang gangguan tingkahlaku sebagai penyakit. Pakar psikoanalisis banyak yang memiliki latar belakang profesi medik (psikiater), mereka menempatakan diri sebagai seorang terapis,dimana teknik katharsis serta free association dipandang layaknya pil ajaib untuk menyembuhkan penyakit gangguan tingkah laku itu.